Kamis, 09 Desember 2010

Negeriku Tidak Kaya dan Tidak Miskin?


Disetiap perjalananku kemanapun aku pergi,aku selalu menjumpai berbagai macam wajah-wajah kota yang semuanya serupa,yaitu banyaknya mobil dan motor disetiap jalan raya.Dan yang paling parah lagi aku jumpai ketika aku berada dikota jakarta beberapa waktu yang lalu.Mulai jenis mobil jaman dulu sampai mobil edisi terbaru dari merk-merk mobil mewah dari eropa ada disitu,bercengkrama bersama diatas aspal hitam yang terkadang becek dikala hujan.
Bayangkan begitu banyaknya asap-asap yang keluar dari sekian ribu mobil yang lewat dijalan raya pada tiap harinya,belum lagi asap dari cerobong pabrik.
Yang membuat saya heran adalah bahwa negeri tempatku hidup saat ini terkenal dengan negara miskin didunia,tapi apakah itu benar?
Saya tak begitu yakin kalau negeriku ini adalah negeri yang miskin dan para pemimpinnya sibuk mencari bantuan dan suntikan dana tuk mengatasi kemiskinan negeri ini.Indonesia adalah sebuah negara tempatku dilahirkan dan dibesarkan,begitu juga nenek moyangku dan para tetanggaku dan semua rekan-rekanku.Negara miskin yang mana rakyatnya banyak memiliki alat transportasi yang cukup mewah,jarang yang mau memakai sepeda seperti rakyat negara kaya dan penghasil industri otomotif ternama.
Dari sekian banyak operator seluler didunia,negara miskin ini memiliki urutan ketiga pemakai celluller terbesar didunia.Terbukti dari berbagai merk phoncell ternama didunia,rakyat negeri inipun banyak yang memilikinya.Padahal itu bukanlah suatu kebutuhan yang teramat pokok,yah mungkin hanya sekedar untuk gaya saja atau lebih dikenal dengan life stilenya kehidupan globalisasi.
**********
Belum habis lamunanku dipinggir jalanan,aku melihat berbagai wajah yang menadahkan tangannya dijalanan.Sebagian dari mereka ada yang bernyanyi disamping mobil mewah,entah itu hasil korupsi atau hasil kredit dengan bunga bank yang cukup buatku tuk makan satu tahun.
Negeriku tidaklah kaya,tidak juga miskin…hmmm entahlah.
Kadang aku berfikir,ketika para pejabatku mencari pinjaman tuk mengatasi kemiskinan negeri ini,tapi kemana ya masuknya dan kepada siapa ya dana itu dikucurkan ? Tapi ya sudahlah itu bukan urusan saya.
Aku mencoba berdiri dari tempatku duduk dipinggir trotoar,tak berapa lama melintaslah iring-iringan mobil mewah berplat merah.Aku melihat betapa angkuhnya sosok yang terlihat klimis dengan jas hitamnya dibalik kaca mobil,dengan dada yang membusung dan tatap mata kedepan dan kopiah dikepala seolah-olah membuat otaknya telah lupa bahwa segala yang dikenakannya adalah hasil dari jerih payah keringat yang bercucuran para rakyat jelata.Ck ck ck….
Aku langkahkan kakiku menuju sebuah pertokoan,aku lihat para tukang becak asik ber sms ria dengan handphone kesayangannya,lalu aku masuk menuju kesebuah toko dan kusaksikan para kasir dan pelyan yang menunggu pembeli sedang asik membuka laptop sambil sesekali tertawa sendiri.
”hahahaha lucu juga ya negeri ini,miskin tapi rakyatnya banyak yang kaya…
Biar bagaimanapun aku tetap mencintai negeriku.Bukan karena para pemimpinnya aku bertahan,akan tetapi karena kebijakan ibu pertiwilah aku tetap melanjutkan perjalananku yang masih teramat jauh dan penuh dengan tantangan.
Untuk Indonesia aku berkarya…

Rabu, 13 Oktober 2010

ummi



Ibu Kiranya Kau Tahu
Ibu…
Akulah zigotmu…
Yang terhasil dari sperma dan tersenyawa
Akulah embriomu…
Yang menempel pada uterusmu yang suci
Akulah fotusmu…
Yang tak sabar menjengah bumi…
Dan akulah ibu…
Lambang jirim kasihmu yang abadi.

Tangisku ibu…
Kau reda dengan nasihat terpuji
Gelakku ibu…
Kau sambut denagn nilai- nilai murni
Nakalku ibu…
Kau sulam dengan akhlak muslimah sejati
Dengan hipotesis yang kau ciptakan ibu
Kau mengharapkan hidupku penuh variasi islami.

Tetapi ibu…
Dewasanya anakmu ini tanpa sejarah balas budi
Tanpa lagi atom- atom kepatuhan
Tanpan lagi molekul- molekul peribadi yang luhur
Tanpa lagi ion- ion kebaktian
Ibu…
Dengan alasan cinta
Kujejakkan kaki menerjang fatwa
Hidupku tak ubah seperti srigala dahaga
Bebas! Rawak! Tanpa hala tujuan.
Yang ku impikan ibu…
Hanyalah menggapai cinta yang semu
Yang ku rindukan ibu…
Hanyalah kemesraan yang palsu
Aku bangga menjadi kekasih yang tak nyata
Hingga ku lupa balas budi baikmu
Hingga ku lupa pesanmu ibu.

Dahulu ibu… Mataku buta lambaian kasih nyata
Tetapi galak dengan lambaian fatamorgana
Telingaku pekak nasehat nasehat bijak
Tetapi peka dengan bisikan-bisikan hati sesat
Hidungku hilang dari bau wangian bakti
Tetapi tajam dengan yg berbau durhaka
Lidahku seakan kelu untuk mendoakanmu
Tetapi, petah merayu dan memuji nafsu.

Tetapi kini ibu…
Kiranya kau tahu…
Kurasakan gentar menyelubungi siangku
Rantaian dosa- dosa silam menyelimuti malamku
Aku takut ibu…
Aku takut… dengan seruling Israfil
Aku takut… dengan sentakan Izrail
Aku takut dengan cemeti munkar dan Nankir
Aku takut!!!

Tetapi kini ibu…
Kiranya kau tahu…
Anakmu ini tidak lekang dari tempat sujudNya
Bibirku basah dengan kalimah suci
Mataku tersasar ke arah QiblatNya
Telingaku dirangkum dari umpatan cela…
Meluruhkan dedaunan dosa
Digantikan berbunga pahala.

Kiranya kau tahu ibu…
Betapa anakmu ini dililit rasa sesal
Hingga ke akhirnya…
Ku berdoa kepada Allah  
Ya allah, ampunilah dosa-dosaku terhadap ibuku
Ya Allah, maafkanlah kesalahanku terhadap ibuku
Ya Allah, hamba ingin menjadi anak yg sholekah
Dan berbakti  pada ibuku
Amin… amin… ya robal ‘alamiin.
Semoga dosa-dosaku diampuni Allah…

Rabu, 06 Oktober 2010

HarapanQ

Apa yang kau pandang buruk belum tentu buruk untuk ketentuan Alloh SWT

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS Al-Baqarah, 2: 216)

Suatu peristiwa yang awalnya dikira buruk mungkin berakibat baik bagi manusia karena Allah sang pemilik kebijaksanaan yang tak berhingga, begitupun sebaliknya.

Kebijaksanaan dan kepiawaian berpikir manusia itu terbatas.
Suatu peristiwa mungkin tampak berjalan tidak menyenangkan, namun  jangan pernah melupakan bahwa itu mungkin sebuah cobaan atas kepasrahan manusia kepada Allah.
Peristiwa ini mungkin akan berujung pada nikmat besar suatu waktu. Mereka yang gagal menaruh kepercayaan kepada Allah awalnya melupakan kenyataan ini dan karena itu menderita kerugian besar. Di sisi lain, mereka yang beriman sempurna dan menunjukkan sikap baik, meraih rida Allah dan akhirnya menikmati ganjaran-ganjaran menyenangkan karena itu.

bahwa setiap peristiwa yang tampak menyenangkan atau menyusahkan diciptakan khusus untuk menguji keimanan,
Orang yang beriman menganggap setiap penderitaan sebagai ujian sekaligus pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala sehingga bila kita ditimpa penderitaan didunia kita akan menyerahkannya kembali kepada Allah penuh rasa syukur. Kita justru senang karena kita percaya dengan ujian, cobaan, beban hidup dan penderitaan ada sebuah pahala dan bekal hidup kita diakherat kelak.

Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya. (QS Al-Mu'minun, 23: 61)

Minggu, 05 September 2010

Tuhan Sembilan Senti


Saya sendiri bukan anti perokokok, dan tidak menentang para perokok tapi saya tidak suka dengan sifat merokoknya… entah itu kamu yang cantik, yang cakep, yang kaya dan ataupun yang miskin. Merokok silakan tapi ketahuilah yang pasti tentang apa itu rokok. Sadarlah merokok tidak akan membuatmu kaya.. Kalau membuat dan atau menjual rokok itu bisa kaya saya masih percaya.. tapi kalau menjadikanmu kaya dengan merokok… buang jauh jauh keinginan itu.
Bahkan saya pernah membaca , ada seseorang menulis tentang tips yang juga fenomenal, bahwa Merokok Bisa Naik Haji.. Apa anda tertarik mencobanya?

Jadi mari kita simak Puisi Karya Taufik Ismail “Tuhan Sembilan Senti”

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,
Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-
perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,
Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,
Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,
Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,
Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,
Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,
Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,
Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,
Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,
Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,
Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?
Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.
Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?
Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.
Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,
Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,
Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,
Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,
Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,
Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.
Amin Yaa Rabbalalamin

Pict.By Google


Semoga bermanfaat dan membuka mata hati kita tentang rokok dan keluarganya.

Jumat, 03 September 2010

Siapa Aku ???

Sekian banyak hal yang ada di hadapanmu, kita harus memilih. Memilih bisa menyenangkan, tetapi juga tak jarang menyakitkan. Menyenangkan bagi diri, orang-orang di sekitar atau entah siapa. Menyakitkan bagi diri, orang lain, dan entah siapa lagi...

Tapi, lagi-lagi kita harus memilih.
Memilih untuk tidak lagi berada dalam sebuah tempat...
Memilih untuk menepi, meninggalkan segala yang begitu menyenangkan hati
Memilih untuk mundur teratur
Memilih karena sadar diri...

Aku harus memilih, mau ke mana aku harus berjalan. Apakah aku tetap di sana, harus di sana, atau hanya diam di sana...

Aku harus memilih, aku mau jadi apa dan seperti apa?

Setahun, dua tahun ini berbeda dengan kemarin atau kemarinnya lagi. Pilihanku pun juga berbeda. Aku punya pilihan yang aku pegang erat... dan semoga tidak terlalu mengecewakan.

Semoga aku pun ikhlas untuk tidak memilih sesuatu yang tidak aku pilih karena aku cuma manusia yang memang seharusnya sadar diri dengan kapasitas diri, kelemahan, kemampuan, yang harus kalah dengan berbagai keinginan hidup...

Pict.By Google
Memilih untuk menepi
menikmati cahaya matahari 
dari tempat yang sepi
sambil mengukir langit 
menggubah kisah
membaca banyak makna...
dan 
hanya sesekali
terbang melintas awan
menyapa penghuni bumi
yang mungkin akan lupa
pada sosok
siapa aku..
mengintip dari jendela
dunia yang kian penuh manusia
dengan berjuta ingin
dan harap...

.....

Guru dan Murid Jaman Sekarang


hari kehari bulan kebulan n tahun ketahun makin gak keliatan mana murid dan mana guru. bisa dilihat dari sikap murid yang berani menentang semua omongan gurunya, berani melanggar peraturan sekolahnya, berani keluar dijam sekolah, mentepelekan PR dan tugas-tugas. kalo kata murid “peraturan itu buat dilanggar bukan buat untuk dipatuhi kalo dipatuhi penjara kosong dong trus polisi kerja apa” itu adalah lelucon yang sering digunakan murid-murid ….
banyak hal yang dilakukan murid didalam pelajaran kelas yang jarang guru mengetahuinya….
  1. makan dan minum
  2. sms’n dan tlp’n
  3. nonton video yang sedang in
  4. perempuan, sisiran, ngaca, ngerol rambut
  5. laki-laki, tidur, dengerin hadsheat
  6. bowsing menggunakan HP
  7. pergi kekantin dengan alasan ke WC
  8. DLL
murid-murid itu bisa bersikap seperti itu karna hampir 50% sikap guru yang seperti iyu juga. contohnya, guru begitu dekat dengan murid hampir-hampir tidak ada batasan omongan antara guru dan murid akhirnya terbiasa sampai jam kelas, malah ada juga yang sampai guru melalukan tindakan seksual kepada muridnya sendiri, Guru jaman sekarang hanya datang kekelas paling lama 10 sampai 20 menit hanya absen muka, absen murid, ngasih tugas atau catatan yang segudang dan akhirnya gururunya ninggalin kelas buat ngegosip dengan guru lain di ruang guru, akibatnya murid menyepelekan tugas dan guru tersebut.
kalo udah gini sapa yang mau disalahin ??????
Pict. By Google

Guru!! mana mungkin. murid bisa menyalahkan guru segampang itu atau mengadukan sikap-sikap guru semudah itu, kalo iya setelah itu juga murid itu di DO. karna, disekolah itu kebanyakan kamusnya adalah murid adalah tempat kesalahan dan guru akan selalu benar. atau
murid!! yang bersikap seperti karena contoh gurunya…
entah lah, mungkin karna caranya yang salah atau antara guru dan murid tidak benar-benar melakukan tanggung jawabnya dengan profesinya masing-masing.



Kutulis dengan sedikit mikir dan ngenes.




Untuk Pelacur

Sini kau pemulung bermuka keriput,kemarilah
Kenapa kau ragu apa aku menakutkan karna lusuh seperti kau
Kemarilah kita minum kopi yang penuh cela ini
Lihat langit itu pengemis malas, daripada kau tidur seharian tanpa menodongkan tangan
Nikmatilah langit hari ini
Karna Hujan tak perlu berdoa untuk turun
Tidak seperti kita berdoa untuk sesuap nasi
Kau lihat penis-penis itu?
Semoga kau melihat ketika dia berjalan maka pelacur-pelacur siap melumatnya dengan kemaluan busuknya
Kau tau kenapa aku menyukai bentuk kelamin wanita
Karna aku pria
Aku normal walau gila
Apa bedanya penis dan pelacur dengan para dewan disana
Sama-sama menjual harga diri
kau tau harga diri itu cuma seharga jas dan dasi
serta sebotol air mineral
juga tidur di tempat sidang

Pict. By Google
(Copy Pate karya seorang sahabat , telah berijin dan berlisensi)

Rabu, 01 September 2010

Baca Kemudian Pikirkan, Maka Lakukanlah


“Bacalah atas nama Tuhanmu (Allah SWT) Yang menciptakan.” (QS. Al-Alaq:1)‌
Lalu apa yang harus dibaca? Jawabannya adalah ayat-ayat Allah SWT yang ada dua macam. Pertama adalah ayat yang tertulis dan kedua adalah ayat yang tercipta. Ayat yang tertulis atau Ayat Qauliyah” adalah ayat-ayat yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Sementara ayat yang tercipta atau “Ayat Kauniyah” adalah berbentuk ciptaan-ciptaan Allah SWT di alam semesta seperti matahari, bumi, bulan, bintang, planet, tumbuh-tumbuhan, binatang, dsb.

.Semua itulah yang harus dibaca dan dipelajari oleh generasi muda agar kita dapat semakin maju dan menguasai ilmu pengetahuan. Apapun yang akan kita lakukan, semuanya harus dengan ilmu. Segala sesuatu yang dikerjakan tanpa ilmu bagaikan tubuh tanpa nyawa. Tanpa ilmu, kita tidak dapat mengerti tentang arti, sehingga tidak dapat memberikan manfaat bagi diri kita sendiri, apalagi bagi sekeliling kita.
.
Beribadah membutuhkan ilmu, membangun gedung pun memerlukan ilmu, hingga pergi ke bulan pun harus ada ilmunya karena tanpa ilmu kita bisa hilang di bulan dan ga balik lagi ke bumi hehehe… Allah SWT berfirman, “Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan (ilmu).” (QS. Ar-Rahmaan [55]:33)

Dengan memiliki ilmu pengetahuan dan menjadi insan yang pandai berpikir dan berzikir, Allah SWT berjanji akan mengangkat derajat kita, “…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat …” (QS. Al-Mujadilah:11)
.
Kita juga harus berzikir sebagai wujud rasa patuh dan taat kita kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT. “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab:41-42)
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah, khususnya dalam menjadikan kita sebagai insan yang berpikir dan berzikir di dunia ini, serta selalu memberikan petunjuk kepada kita semua dalam menapaki jalanNya yang lurus, jalan orang-orang yang Allah berikan nikmat, jalan para nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada, serta orang-orang yang shalih, dan bukan jalan orang-orang yang tersesat. Amiin …
Pic. By Google
Sendiri dalam kamar siang ini, seusai rutinitas harian, terbang dalam maya, dan ku kira saya lebih bermakna disana. Ya Allah semoga aku mampu menjadi hambamu yang ahli syukur. Thanks for Allah SWT, Bundaku, serta OM Google yang memberi arti dalam hidup ini tempat ku bertanya tanpa ku duduk dibangku kuliah serta miliki ijazah (bukan berarti aku gak ingin kuliyah). 

Senin, 30 Agustus 2010

Tentang


Bermakna Tidaknya Sebuah Cerita Tergantung Siapa Yang Baca, Mungkin Bagi Saya Bermakna, Bagi Dia Biasa Saja. Dan Bagi Mereka Seperti Sampah!
Adakalanya sebuah cerita sungguh bermakna, bukan dengan hanya dengan membacanya. Tapi saat - saat di penuhi ketenangan kita merenungkannya. Inilah sedikit kisah yang muncul dikepala saat minum kopi dikala senja ;
# TENTANG BERSYUKUR
Seorang tukang becak dengan tubuh yang masih lelah langsung menemui istrinya , “Bu, ini pendapatan ayah hari ini. Lumayanlah. Memang cuma agak sepi! “
Sang istri langsung menghitungnya setoran suaminya, “Pak, kok cuma segini?! Mana cukup untuk keperluan besok! ” Dengan muka cemberut sang istri meninggalkan suaminya yang masih kelelahan, dan hany mengurut dada.
Pernah saya mengalami kecelakaan motor saat di bonceng teman, akibatnya bibir saya pecah dan harus di jahit. Tapi setiap kali saya ceritakan saya masih bisa berkata, “Untung cuma bibirnya yang pecah, bukan kepala! “
# TENTANG MEMBERI
Ada teman yang punya teman lagi. Nah temannya ini masih sekolah SMP Kelas dua waktu itu. Setiap hari kalau ke sekolah ia selalu membawa apa yang ia bisa bawa. Kue dan uang jajan selalu ia sisihkan untuk di berikan kepada pengemis di jalanan. Karena panggilan hatinya melihat para pengemis yang menyedihkan. Semua ia lakukan walau harus mengurangi jatah makan dan uang jalannya.
# TENTANG MEMAKLUMI
Seorang bapak entah karena mengantuk dalam suasana jalan yang macet, tanpa sengaja menabrak motor yang di depannya. Merasa bersalah ia cepat-cepat meminta maaf. Tapi yang di tabrak tak terima. Mencak-mencak dan memaki-maki. Padahal motornya tak ada kerusakan apa-apa. Bapak itu cuma bisa mengurut dada yang tidak apa-apa. Karena banyak yang melihat, akhirnya yang ditabrak pergi sambil marah-marah.
Pernah pembantu di rumah mencuci baju kurang bersih, istri saya pun sedikit marah dan saya hanya bisa bilang, ” Ya, sudahkah, kalau memang kelihatan masih kotor kan bisa di cuci lagi. Beres, kan?!”
# TENTANG BICARA
Sahabatku tiba-tiba diam seribu bahasa dan selalu menghindar bila bertemu saya. Saya sampai bertanya-tanya ada apa ini? Apakah sudah sombong, pikir saya. Akhirnya saya selidik sana-sini. Kemudian teman memberitahukan, “Kamu telah menyakiti hatinya. Kamu kan pernah meledek dia. Dia marah dan tak bisa terima! ” “Oh. . . Begitu, meledek yang mana ya ? Coba saya pikir! Ehmm, saya ingat. Pasti yang itu! Padahal cuma bercanda lho. . . ” kata saya sembari geleng-geleng. Tapi teman itu mengingatkan, “Tapi ia tersinggung! ” “Kalau begitu, saya harus minta maaf padanya, ” saya menyesalinya.
# TENTANG MELIHAT SISI BAIK
Seorang teman berkata blak-blakan pada kawannya, “Saya heran, kenapa kamu yang ganteng begitu dapat istrinya jelek, mana hidungnya pesek! “
Tanpa rasa tersinggung teman ini menjawab, “Oh, ya! Saya baru tahu lho hidungnya pesek, soalnya yang selalu kulihat adalah bibirnya yang seksi selama ini! “
Seorang ibu marah kepada anaknya, “Kamu kok jelek sekali nilai matematikanya. Contoh abangmu, nilainya bagus.” Padahal dalam menggambar anak itu juara satu. Dan masih ada kelebihan lainnya.
# TENTANG MENGALAH
Suatu waktu, saat melewati sebuah gang yang sempit , aku menghentikan langkah untuk memberikan kesempatan kepada seorang ibu-ibu untuk lewati dulu dengan memiringkan badan . Untuk itu saya mendapat sebuah senyuman, yang saya rasakan lebih indah daripada miliknya Monalisa.
Pernah juga suatu ketika naik busway yang penuh sesak. Melihat saya menggendong si kecil yang sedang tertidur, ia langsung bangkit untuk memberikan tempat duduknya. Saat saya bilang tak usah. Dia menjawab, kalau dia turunnya dekat. Tapi saya lihat sepanjang jalan ia tidak turun-turun juga. Ternyata turunnya berbarengan dengan saya!
# INDAHNYA PERBEDAAN
Saat melayat orang tua teman yang beragama Buddha meninggal di rumah duka, saya sedikit kaget juga. Kenapa? Karena saya keluarganya banyak juga yang muslim _ tahunya karena pakai kerudung!” Kemudian ia bercerita, kalau keluarganya adalah keluarga yang penuh perbedaan. Kakaknya dan pamannya ada yang muslim, adiknya nasrani, dia sendiri Buddha, dan istrinya muslim. Tidak ada masalah, justru komplit jadinya. Lebih sering bisa bersilaturami. Lebaran kumpul. Natal kumpul. Imlek kumpul. Tahun baru masehi kumpul. Bukankah indah? “Ya, Selama kita tidak pernah mempermasalahkan perbedaan yang ada! ” Kata teman itu.
# TENTANG KESABARAN
Karena terburu-buru saat mandi tidak membawa handuk, setelah selesai mandi baru sadar. Akhirnya saya teriak -teriak, “Dede. . , tolong cepatan ambil handuk papi. Cepat!”
Dan segera si kecil muncul membawa handuknya tapi ada wejangannya, “Papiii…kalau jadi orang itu yang sabar ya. Ini handuknya!” Mendadak saya jadi bengong dan mati kutu.
# TENTANG BERTERIMAKASIH
Dulu saya diajarkan kalau makan itu jangan dihabiskan, katanya disisakan untuk makhluk yang tidak kelihatan. Kalau ke rumah orang, jangan dihabiskan karena nanti dikira kelaparan. Tapi sekarang saya diajarkan, kalau makan harus dihabiskan. Itu wujud sebagai rasa terimakasih, kepada Tuhan, para petani dan juga yang memasakan. Memang benar juga!
Setiap saya memberikan sesuatu ke anakku, kalau reaksinya cuma diam, saya akan bertanya kepadanya, “Kenapa dede cuma diam! ” Kalau sudah ditanya begitu, ia akan bilang, “Terimakasih papi, papi baik! “
# TENTANG MENCINTAI
Ketika muda punya pacar orang Medan, suatu ketika ia menulis surat yang isinya menginginkan hubungan kami cukup sudah sampai disini karena ia akan kembali ke pacar lamanya . Walau dengan hati yang berat, saya hargai kejujurannya tanpa harus sakit hati. Karena itulah artinya cinta yang tak harus memiliki.
# TENTANG BERKORBAN DAN MENGASIHI
Saya mengenal banyak sahabat yang hidup dalam pelayanan. Yang rela meninggalkan keluarga dan pekerjaan, bahkan negaranya demi pelayanan untuk kebaikan umat manusia. Suatu saat ada yang berkata, “Banyak yang salah paham dan menyalahkan mengatakan kami kejam, karena meninggalkan anak-anak dirumah. Tapi mereka tidak mengerti, kami relakan kasih yang kecil ini untuk melakukan kasih yang lebih besar. Kalau di rumah, mungkin kami hanya bisa mengasihi anak kami dua orang. Namun dengan kami keluar melakukan pelayanan ini, tak terbayangkan berapa banyak anak yang bisa kami kasihi. Seperti juga yang dilakukan Bunda Teressa di Kalkuta, India. Dalam diam aku penuh keharuan. Kasih sejati, sungguh indah !
# TENTANG TANPA PAMRIH
Waktu dulu tinggal di Serang saya mengenal seorang pengurus yayasan. Ia mengatakan pada saya kalau ada yang benar-benar membutuhkan bantuan boleh hubungi dia. Selama ini ia sudah sering salurkan bantuan-bantuan langsung tunai. Saya tanya donaturnya siapa? Saya tak mendapat jawaban, karena orangnya sudah pesan tak perlu kasih tahu siapa-siapa!
# TENTANG HARAPAN
Yang namannya hidup pasti ada kalahnya mengalami kesusahan. Namun dalam keadaan susah yang bagaimanapun, aku selalu berkata pada diriku, “Kamu boleh hidup susah, tak punya apa-apa. Tapi kamu masih punya harapan, selagi ada kemauan!” Jadi hidup dalam pencobaan yang seberat apapun telah aku lalui dengan selalu menggantungkan harapan akan hari esok yang lebih baik.
# TENTANG IMPIAN
Seorang kawan lagi yang waktu kecilnya hidup dalam kesusahan. Saat menonton tv yang menampilkan acara tentang tembok Cina, ia hanya bergumam, suatu saat aku akan kesana. Ibunya berkata, “Nak, jangan bermimpi, kita ini orang susah. Kamu besarnya paling seperti bapakmu jadi petani!” “Mak, aku tidak bermimpi, tapi itu impianku. Kita pasti bisa!”
Saat besar, ia bukan hanya bisa ke tembok Cina. Tapi bisa keliling dunia. Itulah sebuah kekuatan impian.
# TENTANG KESOPANAN
Entah apes atau beruntung suatu hari setelah mengambil sesuatu dari kulkas, tanpa sadar saya menutup pintunya dengan menggunakan kaki. Dan itu terlihat oleh si kecil. Langsung ia berkata lantang, “Papi, yang sopan dong! Kalau tutup pintu pakai kaki itu tidak sopan namanya!”
Kata-kata yang sederhana tapi sungguh mengena di hati saya.
# TENTANG HATI YANG MEMAAFKAN
Adakalanya si kecil suka nakal dan saya terlalu keras mengajarinya. Kadang ia akan menangis dan ngambek . Biasanya setelah selesai memarahinya kadang saya diliputi kesedihan yang sangat. Setelah itu saya peluk dia, “Maafkan papi ya, marah-marah sama dede!”
Dengan lucunya ia akan berkata, ” Ya, udah…. dede maafin. Tapi kan itu buat kebaikan dede juga!”
Namun dilain waktu kalau si kecil nakalnya sudah terlalu, saya akan bilang sama dia, “Lihat mata papi!” _ karena merasa salah dia takkan berani memandangi saya.
Kemudian saya lanjutkan, “Dede tahu kenapa papi marah? “
Setelah mendengar saya bicara begitu, pasti dia akan menjulurkan tangan dan berkata, “Ya, udah. . . Maafin dede. Dede salah, nanti gak nakal lagi!”
Dan diakhiri sebuah pelukan.
Tanpa terasa kopi di gelas habis sudah. . . Waktu berlalu begitu cepat. Inilah sedekit cerita yang teringat. Mungkin begitu sederhana dan tak mengundang selera. Tapi bagi saya sungguh bermakna.
Dilain kesempatan saya akan mencoba merenungkannnya dalam-dalam untuk sebuah kesadaran yang baru.
By Google


Selamat malam dan selamat mimpi indah para sahabat terbaikku, hari ini sungguh melelahkan ..... aku ingin terlelap bersama kalian.

Jangan Takut Untuk Menulis


Jangan pernah takut untuk menulis …
Ketika duduk di bangku sekolah dasar, menulis merupakan salah satu hal yang paling kubenci , tentu saja saat mengarang merupakan saat saat yang paling menyiksa, bagaimana mungkin aku bisa menulis beberapa kalimat jika satu kata saja tidak terlintas di dalam benak , bagaimana aku bisa memaparkan cerita tentang liburan sekolah jika liburan itu tidak pernah ada, bagaimana bisa ???
Hari demi hari, bulan demi bulan , dan tahun pun mulai berganti, hal yang kubenci berubah menjadi ketakutan yang tidak bisa kujelaskan secara singkat , walaupun mungkin semua yang bisa kuceritakan pernah ku alami ( hei, sekarang aku sudah merasakan liburan lowh), tapi entah ketakutan itu selalu muncul begitu ku ingin menulisnya diatas kertas, Byarrr…… hilang begitu saja , seolah tidak pernah ada kejadian yang bisa kuingat didalam secarik kertas.
Sejak setahun lalu semua berubah, tepatnya sejak ditinggal pergi oleh sang kekasih. Rasa sakit yang teramat perih hingga  air mata tak cukup lagi membendung semua kesedihan yang ada, hei… aku harus cari alternatif lain untuk perasaan yang menyiksaku ini.
Entah apa yang terjadi seolah jiwa ini meloncat dari tubuhku, mengambil kertas sebagai arena pertarungan perasaan yang kupunya , dan pena sebagai senjata untuk melawan rasa sakit yang kuderita , pena itu bergerak begitu cepat  , seolah menari bebas diatas kertas menikmati pertempuran dari kacaunya perasaan, saat gerakan pena mulai berhenti “hei… aku telah menang”, “hatiku telah lega sekarang” , perasaan sedih , kehilangan, penyesalan telah terurai dengan sempurna dalam barisan kata-kata indah yang membuat aku mengerti, aku tak perlu lagi bersedih.
Siapa yang ‘tak kenal facebook sekarang ini ? kurasa pengemis jalanan pun mengenalnya, dan ketika hari mulai malam , mereka mengupdate status di facebooknya “hari ini melelahkan, hanya dapat sedikit”, “hari ini lumayan, ada mobil bagus kasih 20.00 rupiah”, ya itulah yang kupikirkan untuk berbagi perasaan atas tulisan pertama yang telah kubuat , Dan hasilnya cukup membuatku takjub, banyak yang membacanya dan memberikan “jempol” mereka , serta kisah kisah mereka, Aku tidak sendiri dan tulisan telah menyelamatkanku dari kegilaan kehilangan seorang kekasih.
Ketika engkau menulis, ada perasaan yang kabur begitu saja dari pemiliknya, penuh penantian dan harapan, dan ketika orang lain membacanya, jiwa itu telah menemukan tempat tinggal yang baru. Menulis telah menjadi kegilaan yang mengasyikan, dan kegilaan itu hanyalah setengah dari ketika kay mendapatkan tanggapan atas tulisan itu. Ini menyenangkan , sungguh teramat menyenangkan, jadi mengapa kau takut untuk menulis, ketika aku tidak takut lagi untuk menulis ???


Nb : (sedikit kata disensor....tuuuttttttttttttttttttt ) Aku bahagia sekarang ini, dan menulis telah banyak membantuku untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Bagi kalian yang suka menulis, teruskan saja kita berkarya, kita berjaya. Karena hidup ini milik kita.

Obrolan Semut 'Kedai Kopi Pagi Hari"

Jah gajah rene tak kandani jah.
Mripat koyo laron irung dawa kuping gedi
Pantaslah kalau gak bisa liat, dan cepet sekali mendengar, bahkan hal-hal yang gak jelaspun kau dengar
Ya kurang lebih seperti itulah perkataan semut-semut tadi pagi saat mereka sedang berpesta kopi manis.

Aku ingin menginjakmu semut sialan .......
Kau yang sialan dasar gendut tak tau diri

Minggu, 29 Agustus 2010

Pak Guru


Dakkk !!! Debu kapur tulis berhamburan dari penghapus yang terlempar ke papan hitam di depan. “Taruh mana otak kalian…Perhatikan baik-baik, belum satu pun tulisan yang dihapus…Pikir !!” Wajah tegang dan kemerahan menahan gerah menanti dengan harap-harap cemas, siapa yang akan ditunjuk menjawab soal aljabar itu. Pemandangan yang sudah tak asing lagi dan hampir tiap hari tersaji.
Banyak yang bilang, hanya melihat perawakan dan wajahnya saja sudah membuat runtuh ketegaran hati anak murid. “Cik, kenapa anak bungsumu masih saja mau les dengan masku ?” tanya bulik saat bertemu dengan salah satu pemilik toko di Pasar Kawak. “Ya pastilah, mbak…meskipun terkenal galaknya bukan main, anakku yakin berhasil kalau les dengan mas sampeyan. Buktinya sekarang anak-anakku yang lain jadi bisa masuk ke SMA dan Universitas terkenal..”
Badan tinggi tegap dengan kulit gelap itu mengayuh sepeda ontel tuanya tiap hari. Jarak 3 kilo harus ditempuhnya untuk mendapatkan struk gaji di tiap akhir bulan yang terkadang memang hanya betul-betul tinggal struk gaji saja tanpa ada lagi lembar kertas berharga lainnya. Pengabdian ? Entah lah… Yang pasti bapak masih suka cerita tentang bekas murid-muridnya dengan penuh kebanggaan.
Meringkuk dan menggigil kedinginan menahan demam tinggi di pembaringan sepulang dari perjalanan luar kota. Hanya diam tanpa bicara sepatah katapun dengan anak-anaknya yang ribut mencari oleh-oleh. “Bapakmu kecewa, le…tersinggung disepelekan orang, kalau punya anak banyak jangan muluk-muluk sekolahkan tinggi-tinggi, apalagi hanya andalkan gaji guru saja.” Ternyata bapak pergi keluar kota cari utangan, buat bayar sekolah anak-anaknya. Lama juga bapak itu terbaring sakit, entah meratapi nasibnya atau menangisi orang yang dia anggap memiliki intelektual tinggi tapi ternyata berpikiran picik.
Bapak memang tidak bisa jadi orang kaya, tidak pernah tahu caranya mencari uang selain hanya lewat “tandatangan struk gaji” saja. Banyak orang mau beri uang tanda terima kasih, tapi semua itu ditaruhnya di sekolahan. Ibu bilang bapak orangnya kaku, kalau sudah punya prinsip akan sulit mengubahnya. Banyak yang sebal dengan sifatnya karena dengan kekakuannya itu sering membuat sulit orang lain. Diantara diamnya bapak, terselip kecerewetan yang luar biasa meski itu hanya gara-gara remah roti kering yang jatuh di lantai rumahnya. Rumah KPR kebanggaannya yang masih jauh dari kata lunas dan nyaris tiap bulan terancam ditempeli stiker merah dari bank.

Bapak memang tidak selamanya mengayuh sepeda ontel tua hitamnya. Pernah merasakan naik motor Honda GL 100 tiap hari pulang pergi dari kota menuju pegunungan selatan yang berjarak tiga jam perjalanan, pernah juga merasakan naik sedan Holden Torana buatan tahun 1972 meski hanya sebentar karena titipan orang, pernah juga merasakan pulang-pergi naik bus dari kota menuju kawasan hutan jati di penghujung karirnya sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri Kabupaten.
Sekian waktu setelah mengakhiri perjalanan dengan “seragam safari”nya, tubuhnya sudah semakin rapuh termakan usia. Ketegapannya sudah jauh berkurang, rambutnya pun kian memutih. “Ikut belasungkawa ya, dik…saya dulu muridnya bapak,” salam takzim seorang paruh baya yang sudah mulai beruban pula rambutnya.

Gajah Itu Mati Karena Seekor Semut

Kapan nieeeee uang e keluar ????? Yaa ya ya ya ....hanya itu yang kau tahu, tiada perimbangan, tiada peningkatan, sama saja alias bohong,kempong, sedulure ora ana bedane. Tentang manusia-manusia yang menjalani proyek gagal yang dikatakan para teman-tpeman di Lembaga %^()(*(^$%$% , para sahabat yang selalu berkecimpung dengan 16 digit angka misterius. Yoooo tentune termasuk aku, soale aku yow melu ngomong.

Sedang si Empunya??????

Kata-katanya kurang lebih atau sama dengan "kapan yaaaaa uangku keluar", buat lebaran, beli mobil baru, motor baru, bahkan buat beli pasangan hidup baru, jia hahahahahahahahahha.
Apakah seperti itu harapan pertama dari dari diluncurkannya produk yang ternyata akan menjadi produk gagal ini???
Yang setiap hari menjejali otak ku tentang mereka. Orang-orang yang mungkin sudah lupa arti kata syukur!!!!!

Arghhhhhhhhhhhhh sabar sabar sabar sing sabar lahhhhhh. Jarene Pak Ustadz Gusti Kang Maha Kuasa mboten sare. Ancen iyow kok e, faktane dan menurut analisis sentilan sentilun Metro TV,  mobil-mobilnya banyak yang ringsek ( tapi mosok iyow ape tak pajang fotone??? perasaan donk aku punya hati donk ), orang-orangya juga banyak yang pada ringsek. Beruntunglah hidupku lebih bahagia karena aku dan teman-temanku seperjuangan bisa membelikan mereka mobil, motor, menaikan haji, membiayai kuliah anak-anaknya. Wah wah wah betapa mulianya kita, Astgfrlhhhhhhh..... kok sombong dadine.

Kadang saat kita sakit ati dengan mereka ingin kita ganti satu digit angka dari 16 digit angka itu. Manusiawi kan???? Tapi kok kalau itu kita lakukan apa bedanya dengan mereka???? Yang hobinya mengada-ada sesuatu yang belum ada dan tak kan pernah ada dalam hidup mereka.

semut yang manis, kerja ya buat aku....aku mau bubuk dulu

Ahhhhhh ya sudahlah.... Biarkan gajah-gajah itu semakin gemuk, makan enak tidur nyenyak. Tapi bukankah sewaktu kita kecil permainan jari kita mengajarkan bahwa gajah akan mati oleh seekor semut???