Rabu, 13 Oktober 2010

ummi



Ibu Kiranya Kau Tahu
Ibu…
Akulah zigotmu…
Yang terhasil dari sperma dan tersenyawa
Akulah embriomu…
Yang menempel pada uterusmu yang suci
Akulah fotusmu…
Yang tak sabar menjengah bumi…
Dan akulah ibu…
Lambang jirim kasihmu yang abadi.

Tangisku ibu…
Kau reda dengan nasihat terpuji
Gelakku ibu…
Kau sambut denagn nilai- nilai murni
Nakalku ibu…
Kau sulam dengan akhlak muslimah sejati
Dengan hipotesis yang kau ciptakan ibu
Kau mengharapkan hidupku penuh variasi islami.

Tetapi ibu…
Dewasanya anakmu ini tanpa sejarah balas budi
Tanpa lagi atom- atom kepatuhan
Tanpan lagi molekul- molekul peribadi yang luhur
Tanpa lagi ion- ion kebaktian
Ibu…
Dengan alasan cinta
Kujejakkan kaki menerjang fatwa
Hidupku tak ubah seperti srigala dahaga
Bebas! Rawak! Tanpa hala tujuan.
Yang ku impikan ibu…
Hanyalah menggapai cinta yang semu
Yang ku rindukan ibu…
Hanyalah kemesraan yang palsu
Aku bangga menjadi kekasih yang tak nyata
Hingga ku lupa balas budi baikmu
Hingga ku lupa pesanmu ibu.

Dahulu ibu… Mataku buta lambaian kasih nyata
Tetapi galak dengan lambaian fatamorgana
Telingaku pekak nasehat nasehat bijak
Tetapi peka dengan bisikan-bisikan hati sesat
Hidungku hilang dari bau wangian bakti
Tetapi tajam dengan yg berbau durhaka
Lidahku seakan kelu untuk mendoakanmu
Tetapi, petah merayu dan memuji nafsu.

Tetapi kini ibu…
Kiranya kau tahu…
Kurasakan gentar menyelubungi siangku
Rantaian dosa- dosa silam menyelimuti malamku
Aku takut ibu…
Aku takut… dengan seruling Israfil
Aku takut… dengan sentakan Izrail
Aku takut dengan cemeti munkar dan Nankir
Aku takut!!!

Tetapi kini ibu…
Kiranya kau tahu…
Anakmu ini tidak lekang dari tempat sujudNya
Bibirku basah dengan kalimah suci
Mataku tersasar ke arah QiblatNya
Telingaku dirangkum dari umpatan cela…
Meluruhkan dedaunan dosa
Digantikan berbunga pahala.

Kiranya kau tahu ibu…
Betapa anakmu ini dililit rasa sesal
Hingga ke akhirnya…
Ku berdoa kepada Allah  
Ya allah, ampunilah dosa-dosaku terhadap ibuku
Ya Allah, maafkanlah kesalahanku terhadap ibuku
Ya Allah, hamba ingin menjadi anak yg sholekah
Dan berbakti  pada ibuku
Amin… amin… ya robal ‘alamiin.
Semoga dosa-dosaku diampuni Allah…

Rabu, 06 Oktober 2010

HarapanQ

Apa yang kau pandang buruk belum tentu buruk untuk ketentuan Alloh SWT

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS Al-Baqarah, 2: 216)

Suatu peristiwa yang awalnya dikira buruk mungkin berakibat baik bagi manusia karena Allah sang pemilik kebijaksanaan yang tak berhingga, begitupun sebaliknya.

Kebijaksanaan dan kepiawaian berpikir manusia itu terbatas.
Suatu peristiwa mungkin tampak berjalan tidak menyenangkan, namun  jangan pernah melupakan bahwa itu mungkin sebuah cobaan atas kepasrahan manusia kepada Allah.
Peristiwa ini mungkin akan berujung pada nikmat besar suatu waktu. Mereka yang gagal menaruh kepercayaan kepada Allah awalnya melupakan kenyataan ini dan karena itu menderita kerugian besar. Di sisi lain, mereka yang beriman sempurna dan menunjukkan sikap baik, meraih rida Allah dan akhirnya menikmati ganjaran-ganjaran menyenangkan karena itu.

bahwa setiap peristiwa yang tampak menyenangkan atau menyusahkan diciptakan khusus untuk menguji keimanan,
Orang yang beriman menganggap setiap penderitaan sebagai ujian sekaligus pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala sehingga bila kita ditimpa penderitaan didunia kita akan menyerahkannya kembali kepada Allah penuh rasa syukur. Kita justru senang karena kita percaya dengan ujian, cobaan, beban hidup dan penderitaan ada sebuah pahala dan bekal hidup kita diakherat kelak.

Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya. (QS Al-Mu'minun, 23: 61)