Minggu, 21 Februari 2010

Sekolahku Malang Kau Disayang.......


Letaknya berkisar antara 16 km dari pusat pemerintahan kota ngawi. Bukan desa terpencil di pegunungan juga bukan kota yang termashur dengan jalan yang beraspal mulus. Dahulu daerah ini memang sempat menyandang gelar IDT “ Inpres Desa Tertinggal “ yaitu sebuah ketetapan yang dibuat menurut instruksi Presiden, yaaaa yang tentunya atas dasar permintaan dari bawah. Pada waktu itu mungkin berkisar antar tahun 1980-an. Saya tidak tau pasti karena Mungkin saya waktu itu belum lahir atau mungkin baru bisa merangkak serta berceloteh tanpa aturan.

Anda tidak akan menemukan peta ini dalam peta dunia ataupun nasional. Namun tentunya jika anda membuka peta Kabupaten Ngawi, anda akan menemukannya,namanya Desa Tambakromo. Desa yang saat ini tidak memiliki Kepala Desa. Karena Bu Lurah yang namanya Nurul Jamilah keturunan dari trah keluarga terpandang di desa itu lebih memilh menjalani pemberkasan sebagai CPNS untuk menjadi seorang guru SMP. Kini pemerintahan desa hanya dijabat oleh seorang tokoh masyarakat, namanya Maksum Chafili, dengan kepala botak ala Albert Einsten.

Desa tersebut memiliki 2 sekolah, SDN Tambakromo 1, yang 1 nya SDN Tambakromo 2. Bulan juli 2006 saya resmi masuk kedalam anggota SDN Tambakromo 1 Kec. Padas Kab.Ngawi sekolah yang lebih miskin dan lebih terpuruk daripada SD satunya.Tentunya bukan sebagai seorang guru PNS namun hanya seorang Guru Magang, Guru Sukwan, Atau Ngetrend nya sekarang disebut guru Wiyata Bakti. Sepeser uangpun tak saya keluarkan untuk dapat diterima menjadi anggota keluarga SD ini, berbeda sekali bukan dengan kenyataan yang nampak pada masyarakat sekarang. Untuk masuk sebagai guru magang 5 Juta pasti melayang. Lalu pertanyaannya berapa untuk menjadi CPNS??? Yaaaaa kita tidak boleh ngersulo, kerena si mbah ku berkata “jer basuki mawa beya” sesuai dengan motto daerah Jawa Timur. Ckikikkkk…

Juli 2006 saya mulai berkarya diSD tersebut. Kelas 3 pada waktu itu yang saya pegang. Saya sebagai wali kelas, keren bukan hanya lulusan SMA Negeri 1 Ngawi Program IPS, kuliah D2 di UPBJJ UT 71 Surabya Pokjar Ngawi dan belum masuk, karena bulan Nopember saya baru masuk semester 1 pada waktu itu….saya menjadi wali kelas dengan jumlah murid hanya 8 anak. 1 perempuan tentunya palingcantik yang lainya laki-laki.Mereka sangat pandai karena selalu masuk kedalam 10 besar, jkakakakakakakakkakaak… ho hoooo, yaw iya lah… realistis kan.

Keadaan itupun memaksa saya untuk dapat, serta mampu menangani keadaan yang kalau digambarkan bjuh butu busyet…. Benang kusut masih lebih baik pastinya. Tidak ada ruang kelas,buku materi,listrik, alat peraga, serta peralatan lainnya yang dibutuhkan dalam sebuah proses pembelajaran yang layak.serta yang paling menyedihkan kalau mau pipis. Dibawah pohon pisang!!!! Diantara rimbun pohon singkong,saya cowok, kalu 2 guru perempuan teman saya memilih numpang dirumah Pak Kasun daripada pipis dicelana..Hi hi …

Bulan September 2006 sekolah kami mendapatkan dana sebesar 50jt rupiah dari pemerintah daerah melalui Dana APBD TK II 2006. Dana tersebut sedianya dialokasikan untuk pembangunan 1 unit ruang kelas, berhubung sekolah kami yang hanya 3 ruang memang telah roboh, ambruk, ambrol tak berbentuk, Dengan ucapan basmalah dana 50 jt kita gunakan untuk membangun ala kadarnya dan……… bim salabim sekolahpun jadi dalam waktu 90 hari kalender. meski harus nomboki (orang jawa bilang) 5 juta rupiah. Januari 2007 bangunan tersebut telah dapat kita tempati setelah diadakan prosesi sederhana menurut adat setempat. Dengan lantai keramik paling murah, serta bau cat yang masih pekat meskipun tidak terlalu lekat, dengan aturan sepatu dilepas ketika memasuki ruangan kelas, termasuk para guru tentunya… tapi ayam dan kambing tetangga sebelah tidak tau aturan itu. Anak-anak sangat gembira menyambut pemakaian ruang kelas itu, belajar bermain semua kegiatan dilakukan didalam kelas mulai A-Z kecuali pipis tentunya….

Waktu berjalan ya ceritanya sama saja banyak susahnya daripada senengnya tapi kita harus tetap bersyukur…belajar setiap hari dengan penuh keterbatasan dengan bantuan alam, namun tetap semangat hanya LKS sebagai panduan mengajar,buku paket yang sudah tidak relevan, tanpa RPP Silabus dan bla bla bla yang diajarkan sewaktu kita mengenyam bangku kuliyah untuk menjadi seorang guru yang baik hati dan tidak sombong…. Hingga pada akhirnya aku tidak lagi mengajar kelas karena telah ada guru angkatan baru yang bertempat pada sekolahku. Nilai hanya muncul daiata kertas Raport. Hebat bukan ……

Tahun 2009 bulan september sekolah kami mendapatkan lagi dana rehabilitasi sekolah senilai 140 juta rupiah. Namanya dana rehabilitasi ya pastinya digunakan untuk perbaikan tapi karena lagi-alasan keadaan kami gunakan dana tersebut untuk membangun 2 unit bangunan gedung baru pada sisa tanah yang sangat mepet yang telah ditempati 3 gedung sebelumnya, serta dana yang mepet pula karena memang bukan peruntukannya. Belum lagi uang yang habis untuk mengongkosi para pejabat yang berdatangan dengan mobil dinasnya, aktifisLSM yanag mengatakan sebagai pegiat anti korupsi, tapi menurut sya mereka lebih pantasnya sebagai mafia birokrasi. Kita masih harus memberi ongkos bensin, Huhhhhhh, padahal saya saja yang membuat propsal serta tidak tidur untuk memikirkan kelangsungan pembangunan ini, untuk membeli bensin saja harus merogoh kocek sendiri.

Kini bulan Februari 2010 telah menyambut, sekolahku yang baru akan mulai digunakan untuk KBM pada semester kedua tahun pelajaran 2009/2010, dengan harapan semoga kedepan lebih baik. Semoga akan segera terpasang listrik di Sekolahku, atau mungkin internet sekalian, serta fasilitas lainnya.

Ahhhhh…………. Rasanya itu berlebihan permintaanku. Permintaanku yang sederhana hanyalah semoga hal ini diketahui pihak luar. Bukan untuk berharap iba dan bantuan namun agar mereka lebih bersyukur karena mendapatkan keadaan yang jauh lebih baik dari kami….. serta kamipun akan lebih bersyukur dengan keadaan yang lebih baik dari mereka yang sedang mengalami kesulitan diluar sana.

Kami pasrah hanya mengerjakan pekerjaan Administrasi dengan mesin ketik manual disekolah yang telah uzur. Serta pekerjaan digital Harus aku lembur dirumah dengan mengurangi porsi waktuku untuk kegiatan lain, hingga kadang mata ini terpejam waktu aku disekolah bahkan sering terlambat datang karena bangun kesianangan. Tidak apalah semua akan kami jalani, semua akan kami lakukan. Ini hidup ini cerita, sekolahku malang, dikau kusayang.....

Kepada teman2ku :

SUKARNO, S.Pd,…………. Kepala Sekolahku terima kasih atas kepercayaannya kepada saya atas segala timpahan pekerjaan yang membuat saya kuat serta begitu banyak pengalaman yang saya miliki…. Maafkan saya pak kalau saya hadir disekolah hanya pada saat pekerjaan disekolah menumpuk, karena kaki saya cuma dua, sedangkan saya harus ngalor ngidul ngetan ngulon ngamen dengan otak saya jadi cowok cabutannya UPT Dinas Pendidikan Wilayah Timur yawwwwwwwwwwww semua agar saya tetep bisa bayar angsuran motor kesayangan saya, ya kan Bosssssssssssss

Dra.MARSIANA SUYATI …………… Bu guru kelas 6 yang centil ceria….. usia tak menghalangimu kawan… dikau masih terus berkarya meski tak sesangar yang dulu. Maaf yaw bu… anak- anak yang bilang saya hanya meniru……peace prend.

Drs.RIFA’I………… yang selalu tersenyum, meski gak semua tau apa arti senyumnya…. LPJ BOS ditolak pun tetap senyum…… heeeebatttttttttttttt

LILIK LESTARI, S.Pd…………… Bu guru yang tak pernah masuk karena sakit, serta mengurusi suaminya yang juga sakit. Namun kini suaminya telah tiada, semoga arwahnya tenang disana… dapat pesen dari anak-anak kalau teriak jangan keras – keras, katanya mereka jantungan… meraka kan suka mengadu ke saya… ho ho ho … tentunya waktu bu lilik gak ada.

SULISTYOWATI, S.Pd………….. bu lis itu…. Meski sudah tua tetap saja cantik…. Istrinya Pak Rifai getoooooooooww. Tapi kata temen-temen kalau ngomong nylekit ditelinga.

MURYATI, A.Ma.Pd …………. Bu mur terima kasih yawwww kalau di Kuncen waktu istirahat saya sering dibelikan onde-onde sama mendut, I like it.

SUMINI, A.Ma.Pd ……………… Bu sum itu bu guru yang rumahnya kota, tapi memiliki karakteristik yang berbeda jauh dengan orang kota … mungkin bawaan sejak bayi kaleeeee heheheheheh peace buuuu. Anak – anak juga yang bilang. Saya cuma niru… kalau malam jalan-jalan donk sama suami tercinta bar tau kota getow maksudnya…

EKO B. S.Pd ……………… pak guru yang satu ini super super kacang…… disuruh kamanapun gak berani. Pak Rifai ampe geleng kepala. Padahal kan dia seorang pendekar… Kata andalannya “dudu urusanku wi …. Weleh welehhhh…….. wes bar urusan.

INDAH W. ……………….. Bu guru yang mengajar Olah Raga ini lebih gantheng daripada cowok terganteng sekalipun. Jauhhhhhhhh dehhhh pkoke dibandingkan Pak Eko. Tapi anak-anak suka menyebutnya miss ngobrol…. Karena dengan Simpati Talk Mania nya dia bisa menelpon ampe tu baterai HP abis, trus telp lagi disambung lagi…… Gak panas apa bu In telinganya……. Buat yang hobi ngobrol mau coba??? Ne Nopenya 0813359**** trusin ja sndiri.

NUNIK W.P.L A.Ma ……………… bu Nunik … masih muda kok lemes… semangat donkkk, gak ada kata laen yang bisa aku ucapkan….

YULI… Aq panggil aja dia mbak,orang nya gedhe sehhhhh. Padahal dia usianya dibawahku. Orang pertama di daerah setempat yang mendedikasikan dirinya untuk pendididikan … salutttttt. Sekarang dia lumayan lbh cantik daripada dulu sebelum di SD.. Ho Ho …. Anake juragan selep kie critane..

LINA ........... ini neeee, guru yang paling muda yawwwwwwwwwwwwwwwww menurutku paling cantik diantara semua secaraaaaaaaaaaaa***************. Gak papalah buat vitamin A daripada mata ne perih tiap hari karena malam selalu didepan Monitor,dek Lina senyum donkkkkk!!!!!!

Hmmmmmmmmmmmmmmmm, manisss.

Pak Reen ………… Kalau aku boleh ngomong Pak Reen itu orangnya Sippppppppppppppppppp, yaw gak…. Mbak reni ja jatuh cinta kok . hawa hahahahahahaha.

Aku sendiri…………. Aku tentunya anak yang baik, gemar menabung, rajin mengaji, tidak sombong dan…………………. Selalu cuci tangan sebelum makan.

Buat murid2ku ………… jadilah yang terbaik, meski yang terbaik tak selalu yang terindah.

Kepada semuanya isilah dunia ini sengan cinta, jangan kita saling menuding atas kesalahan serta mencari cari kesalahan, lihatlah bukankah kebaikan mereka juga pernah berlaku banyak kepada kita. Ketika kita menuding, hanya satu jari yang kita gunakan. Empat jari menuding atas kita sendiri.

Kutuliskan ini kala kupandangi senyum polos anak desa….

Padas, Januari 2010

0 komentar:

Posting Komentar